Artikel Frans Seda – Kelompok 6

Franciscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan Frans Seda merupakan salah satu tokoh nasional yang memiliki kontribusi yang signifikan bagi bangsa Indonesia. Ia dikenal dengan nilai-nilai hidup yang sederhana, terbuka dalam kolaborasi, komunikasi, dan hubungan sosial, melibatkan Tuhan dalam segala hal, serta berdedikasi pada bangsa dan negara. Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup modern, apakah nilai-nilai yang diwariskan Frans Seda masih relevan untuk diterapkan pada era sekarang? Yuk simak penjelasan berikut ini!

“Franciscus Xaverius Seda atau Frans Seda merupakan sosok sederhana dan pekerja keras serta figur yang rendah hati dan suka menolong,” kata anggota Badan Pertimbangan Pusat DPP PDI Perjuangan, Sabam Sirait. Bahkan dalam keluarganya, Frans Seda tidak membesarkan anak-anaknya dengan kemewahan, melainkan dengan cara hidup yang sederhana. “Keduanya tidak dibesarkan dengan kemewahan, padahal Bapaknya luar biasa. Kedua anak ini dibesarkan sebagai ordinary people, ordinary kids,” ungkap jurnalis senior Tempo, Hermien Y. Kleden.

Sikap sederhana masih relevan diterapkan di era modern karena mengajarkan kita untuk lebih bersyukur, pintar dalam mengatur keuangan, dan terbebas dari ambisi yang berlebihan. Orang yang mampu hidup sederhana cenderung lebih tenang, tidak konsumtif, dan memiliki manajemen diri yang baik. Dalam keseharian, kesederhanaan dapat diwujudkan dengan membuat skala prioritas sehingga dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tidak membeli barang secara impulsif hanya karena tergoda promosi, serta belajar menikmati hidup apa adanya. Dengan bersikap sederhana, seseorang tidak hanya mampu mengendalikan dirinya, tetapi juga menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil yang seringkali luput dari perhatian.

Selain sederhana, Frans Seda juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam kolaborasi, komunikasi, dan hubungan sosial. Saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada tahun 1968-1973, beliau merintis pembangunan infrastruktur penting seperti bandara dan pelabuhan yang kemudian membuka jalan bagi terciptanya konektivitas antardaerah di Indonesia. Upaya ini menunjukkan bahwa komunikasi dan kolaborasi adalah kunci dalam menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk. Di era sekarang, nilai keterbukaan semakin relevan karena tantangan global hanya bisa dihadapi dengan kolaborasi bersama berbagai orang dengan berbagai macam keahlian. Bersikap terbuka dalam kolaborasi berarti mampu menerima ide-ide baru, menghargai perbedaan pendapat, dan membangun kepercayaan antarsesama. Setiap orang tentu memiliki perspektif, pengalaman, dan keahlian yang berbeda sehingga kolaborasi yang sehat akan memperkaya gagasan, mempercepat tercapainya tujuan, serta meningkatkan produktivitas. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap ini dapat diwujudkan dengan berani berdiskusi di kelas atau organisasi, mendengarkan ide orang lain dengan penuh perhatian, serta berinteraksi dengan budaya, agama, dan kelompok sosial lain.

Hal lain yang dapat diteladani dari Frans Seda adalah kebiasaannya melibatkan Tuhan dalam segala hal, terutama dalam hal kejujuran, sehingga diri beliau dipercaya menjadi menteri beberapa kali. “Seda berbeda dengan kebanyakan politisi lain yang cuma sibuk mencari kedudukan dan kemudian melanggengkan kedudukan itu. Seda tidak mengejar harta dan takhta. Sebagai seorang putra Katolik, ia menjadi saksi Kristus melalui kinerjanya,” kata tulisan yang termuat pada website biokristi.sabda.org, yang semakin memperkuat pernyataan bahwa beliau memang seseorang yang sangat bersandar pada kejujuran dan mengandalkan Tuhan. Salah satu nasihat yang pernah beliau ungkapkan kepada orang-orang muda adalah, “Kalau ingin menjadi manusia yang baik dan berguna harus menjaga keseimbangan antara akal budi dan hati atau moralitas.”

Hal tersebut pun sangat relevan dengan kehidupan generasi muda sekarang, di mana dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang lupa untuk melibatkan Tuhan. Melibatkan Tuhan berarti menyadari keterbatasan manusia, menyerahkan kekhawatiran kepada-Nya, dan meminta bimbingan dalam mengambil keputusan penting. Spiritualitas yang kuat juga memberi kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tenang. Cara sederhana untuk menghidupi nilai ini antara lain dengan berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas, membaca kitab suci secara rutin, bersyukur atas hal-hal kecil, serta berbuat kasih kepada sesama. Dengan demikian, keterlibatan Tuhan tidak hanya menjadi formalitas keagamaan, melainkan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.

Dedikasi terhadap bangsa dan negara juga menjadi nilai penting yang diwariskan Frans Seda. Sebagai politisi, ekonom, dan pendidik, beliau berperan besar pada masa Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi, di mana beliau pernah menjabat sebagai Menteri Perkebunan, Menteri Keuangan, maupun Menteri Perhubungan dan Pariwisata. Salah satu kontribusinya yang paling berpengaruh adalah memperkenalkan anggaran berimbang dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat menjabat sebagai Menteri Keuangan. Kebijakan ini berhasil menekan inflasi dan menata sistem keuangan negara secara lebih stabil. “Frans Seda telah berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Ia pernah menjabat beberapa menteri, ikut mendirikan harian KOMPAS, ikut mendirikan Universitas Atmajaya, turut serta dalam melawan penjajahan Belanda,” ungkap P. Otto, seorang dosen IFTK Ledalero. Dedikasi ini menunjukkan bahwa diri beliau bukan hanya bekerja demi kepentingan pribadi, melainkan untuk kemajuan bangsa.

Relevansi nilai dedikasi Frans Seda di era sekarang bermanfaat untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial, mendorong inovasi dan kreativitas, serta meningkatkan solidaritas nasional. Hal ini dapat kita terapkan dengan menggunakan produk dalam negeri, menaati peraturan yang telah ditetapkan, menjaga fasilitas umum, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Dengan ini, kita dapat berkontribusi nyata seperti halnya Frans Seda di masanya.

Menyerap dan menerapkan nilai-nilai Frans Seda dalam kehidupan sehari-hari bukan sekadar mengenang jasa beliau, tetapi juga membangun fondasi karakter bangsa yang kuat. Dengan meneladani nilai-nilai hidupnya, generasi sekarang dapat menghadapi tantangan globalisasi tanpa kehilangan akar moralitas dan nasionalisme. Frans Seda menunjukkan bahwa hidup tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, melainkan sebuah panggilan untuk berbakti kepada bangsa, negara, dan sesama manusia. Inilah warisan paling berharga yang dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menjadikan hidupnya bermakna, bermanfaat, dan berkontribusi nyata dalam membangun Indonesia yang lebih baik.


Referensi
Adinda, R. 2021. Mengenal Pola Hidup Sederhana, Contoh Hidup Sederhana & Manfaatnya. <https://www.gramedia.com/best-seller/hidup-sederhana/srsltid=AfmBOopMhwAWKEmuDZlDOgxl9Hmb3fVd3AqL_nhlAlN8fcPHkyj8CaM3> [Diakses 23 Agustus 2025]

Andarningtyas, Natisha. 2022. Menkominfo: Frans Seda perintis telekomunikasi Indonesia. <https://www.antaranews.com/berita/3281379/menkominfo-frans-seda-perintis-telekomunikasi-indonesia?utm_source=chatgpt.com> [Diakses 30 Agustus 2025]

Anonim. 2022. Kebiasaan Melibatkan Tuhan. <https://elohim.id/kebiasaan-melibatkan-tuhan/> [Diakses 30 Agustus 2025]

Anonim. 2023. 6 Contoh Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan NKRI. <https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230930145018-569-1005539/6-contoh-perilaku-yang-menunjukkan-sikap-menjaga-keutuhan-nkri> [Diakses 1 September 2025]

Anonim. 2024. Libatkan Tuhan dalam Segala Hal. <https://www.instagram.com/p/C7B9efpvN4z/> [Diakses 30 Agustus 2025]

Anonim. 2025. Ketahui 7 Manfaat Cinta Tanah Air, Perkuat Persatuan Bangsa – E-Jurnal. <https://jurnal.stkipmb.ac.id/ketahui-7-manfaat-cinta-tanah-air-perkuat-persatuan-bangsa-e-jurnal/> [Diakses 31 Agustus 2025]

Hansen, Brianna. 2022. 9 Reasons Why Collaboration is Important to Get Right. <https://www.mural.co/blog/why-collaboration-is-important#the-importance-of-collaboration-cannot-be-overstated> [Diakses 1 September 2025]

Quora.com. 2018. What Are Ways to Incorporate God Into The Everyday Lives of Our Kids Outside of Reading the Bible and Praying?. <https://www.quora.com/What-are-ways-to-incorporate-God-into-the-every-day-lives-of-our-kids-outside-of-reading-the-Bible-and-praying> [Diakses 30 Agustus 2025]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *