
Sudah kelas 12, semua anak sudah jenuh. Banyak tugas dan ulangan yang menumpuk. Satu-satunya pelajaran yang tidak sepenuhnya jenuh adalah pelajaran mandarin kali ini. Pelajaran mandarin hari ini tidak seperti biasanya. Puncak dari permainan Mahjong yang telah ditunggu-tunggu telah datang. Setelah voting dan main di kelompok, kita bisa main antar kelompok di area pocin. Tidak hanya itu, kita juga ada side quest yang seru.

22 September 2025, hawa terasa tegang dan sedap sekaligus. 4 pemain mahjong dari kelompok yang berbeda bermain 3 ronde untuk menentukan siapa yang juara. 4 peserta lain menjadi time keeper dan juri. Peserta yang lain? Mereka semua sibuk memasak Cu Chao Mian & Jian Bing yang membuat udara sungguh sedap.
Sambil menunggu ronde demi ronde selesai, suara cheryl dan veve sebagai head chef terdengar keras, aroma masakan mulai menyebar ke seluruh area pocin. Bau-bau keringat dan bawang campur aduk. Semua anak XII-F bekerja sama dengan baik untuk membuat hidangan yang lezat ini. Banyak hal yang dipersiapkan untuk membuat main dish & side dish. Minyak, jamur, mie, bawang, banyak sekali bumbu, dan masih banyak lainnya.

Tracey, pemain di kelompok kita, terlihat sedikit tertekan. Tangannya bergetar dan mukanya penuh konsentrasi. Auranya Tracey seperti orang yang kewalahan, mungkin karena sambil mikirin strategi juga mikirin waktu. Selain itu, di permainan Mahjong ini, diwajibkan menyuarakan nama time Mahjongnya dalam Bahasa Mandarin. Dengan itu, dari awal pertama kali main Mahjong di kelas, banyak yang jadi kurang fokus dalam permainan. Banyak faktor yang membuat gugup dan akhirnya kalah.

Ketika ronde terakhir Mahjong selesai, semua berkumpul jadi satu. Wajah-wajah tegang berubah jadi lega, sebagian karena permainan sudah berakhir, sebagian lagi karena akhirnya bisa makan. Cu Chao Mian dan Jian Bing telah disajikan di piring saji dengan cantik. Guru-guru yang menjadi juri terlihat senang makan dan wawancara kita semua. Laoshi Budi terlihat senang dengan hasil proses kita. Anak-anak XII-F makan hidangan seadanya, bagian akhir-akhir dan ambil aja langsung dari wajan. Mungkin rasanya tidak seenak itu, tetapi karena dipadukan dengan teman-teman disekitar, rasanya jadi makanan paling sedap yang pernah dimakan.
Hari itu, pelajaran Mandarin terasa seperti jeda di tengah padatnya tugas dan tekanan kelas 12. Walaupun masih ada bersih-bersih yang harus dilakukan, rasanya sangat refreshing dan fokus di momen itu. Tidak ada tugas slc yang menumpuk, tidak ada ujian apa-apa yang menunggu. Hanya ada tawa, aroma masakan, dan Mahjong yang berantakan di atas meja. Kadang, di antara semua kesibukan dan kejenuhan, momen sederhana seperti ini justru yang paling diingat.









Leave a Reply