Pada suatu hari kami diberikan penilaian oleh guru mandarin kita. Kami diberikan penilaian yaitu permainan mahjong sebagai penilaian utama dan adanya sidequest bagi yang tidak ikut bermain mahjong. Kami mendapatkan sidequest yaitu memasak masakan china. Kelas kami memilih masak cu chao mian sebagai makanan berat dan jian bing sebagai cemilan. Dengan konsep seperti permainan, suasana proyek terasa lebih menarik, karena setiap kelompok harus menjalankan kedua tantangan tersebut dengan baik.

Pada saat sidequest kelas kami memasak cu chao mian, hidangan ini merupakan mie goreng khas Tiongkok yang biasanya menggunakan mie gandum, ditumis bersama sayuran, daging ayam atau sapi, serta bumbu gurih. Cara memasaknya cepat di atas api besar sehingga menghasilkan aroma harum dan rasa sedikit smoky. Cu chao mian sering disajikan hangat-hangat, cocok dimakan bersama-sama karena porsinya bisa dibuat banyak. Proses memasak cu chao mian ini dilakukan dengan kerja sama satu kelas. Beberapa siswi ikut membantu memasak, ada yang merebus mie, ada yang menyiapkan bumbu, dan ada juga yang memotong daging untuk ditumis. Selain tim yang memasak, ada teman-teman lain yang membantu dengan membawa perlengkapan seperti kompor portabel, teflon, gas, sutil, dan berbagai alat masak lainnya. Tidak ketinggalan, ada juga yang bertugas membawa bahan-bahan utama agar proses memasak bisa berjalan lancar.

Untuk makanan ringan, kami memilih jian bing. Jian bing adalah makanan khas Tiongkok yang mirip crepe asin, biasanya terbuat dari adonan tipis yang dipanggang diatas wajan, lalu diberi telur, daun bawang, saus, dan isian gurih di dalamnya. Saat memasak, kami juga bekerja sama ada yang membuat kulit jian bing dari telur di atas teflon, sementara yang lain menyiapkan ayam sebagai isiannya. Dengan pembagian tugas ini, proses memasak jadi lebih cepat dan hasilnya pun terasa enak.

Setelah semua masakan selesai, kami menyajikan cu chao mian dan jian bing kepada sepuluh guru yang bertindak sebagai juri. Setiap guru mendapatkan piring berisi hidangan kami, lalu mereka diberi kertas khusus untuk menuliskan penilaian. Dengan begitu, kami bisa mengetahui bagaimana pendapat para juri mengenai rasa, tampilan, dan kerja sama yang sudah dilakukan oleh kelas kami.

Di main quest terdapat permainan mahjong. Setiap kelompok akan di adu dan saling melawan. Bradley Setiawan Atmadjie yang berasal dari pedalaman desa Lasem sebagai pemenang dari permainan mahjong ini. Bradley belajar bermain mahjong sejak dia masih kecil, beliau diajarkan cara bermain mahjong oleh pamannya. Itulah mengapa Bradley bisa menang dalam pertandingan ini, pengalaman adalah kunci kemenangan Bradley. Bradley memiliki pengalaman bermain mahjong selama 7 tahun sejak dia berada di desa. Bradley tidak perlu persiapan karena pengalaman yang berbicara. Manajemen kartu yang dilakukan Bradley mampu mengalahkan keberuntungan lawan. Bradley disini menjadi monster yang kuat dan haus akan kemenangan di dalam lomba ini. Hasilnya Bradley menang dan yang menjadi kelompok Bradley mendapatkan nilai 100 dalam pelajaran mandarin.








Leave a Reply