Sebelum mendapat tugas kolaborasi ini, kata “mahjong” terasa sangat asing bagi saya. Sejak kecil saya tidak pernah bermain atau bahkan tahu bagaimana cara bermain mahjong. Kali pertama saya diajarkan teman saya bermain mahjong, saya merasa sangat bingung. “Aku harus apa dengan balok-balok ini?” tanya saya. Setelah belajar dan mulai bermain dua ronde, saya mengira mahjong hanyalah permainan yang mengandalkan keberuntungan dan membosankan. Tetapi, ketika di rumah saya teringat perasaan saat bermain dan suara kepingan balok yang membuat saya teringat dan membuat saya merasa ingin bermain kembali. Saling menatap dengan penuh kecurigaan, berpikir balok apa yang orang lain butuhkan, strategi penuh rahasia dan suasana tegang di setiap ronde itu membuat saya ingin sekali bermain kembali. Ketika saya memikirkan hal itu, saya sadar bahwa mahjong bukan hanya sekedar permainan keberuntungan, mahjong mengajarkan kita untuk membuat strategi dan mencerminkan kehidupan, budaya, dan kebijaksanaan.
Dalam pertandingan mahjong di sekolah, saya belajar bahwa setiap keputusan yang saya buat membawa konsekuensi. Terkadang kita harus menahan diri, berpikir mendalam terlebih dahulu, tidak membuang balok terlalu cepat, dan menunggu momen yang tepat. Hal ini sangat relevan dalam kehidupan, kesabaran dan perhitungan matang sering kali lebih berharga daripada langkah yang terburu-buru. Strategi menjadi kunci, bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk memahami ritme permainan dan pola pikir ketiga lawan kita.

Namun, dibalik semua strategi ini, mahjong menyimpan nilai-nilai budaya yang mendalam. Sebagai permainan tradisional yang sering dimainkan saat kumpul keluarga, perayaan, dan acara-acara meriah, mahjong menjadi sarana interaksi sosial yang dapat memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan harmoni. Dalam budaya Tiongkok, mahjong lebih dari sekadar bermain karena permainan ini menghadirkan perwujudan nilai-nilai bersama dan hubungan antarmanusia.
Balok-balok di permainan mahjong menyimpan banyak informasi tentang simbolisme, mulai dari kehidupan, alam hingga tradisi. Pertama setelan bambu, bambu melambangkan ketahanan, kemampuan beradaptasi dan pertumbuhan. Kedua setelan karakter, setelan ini melambangkan kebajikan, moralitas, dan aspek-aspek hubungan antarmanusia yang seringkali terabaikan. Ketiga setelan lingkaran, lingkaran melambangkan kesempurnaan dan kesatuan. Tidak adanya tepi tajam pada lingkaran dan titik memberikan makna yang lebih mendalam pada siklus kehidupan dan upaya manusia untuk mencapai kesempuranaan. Yang terakhir adalah arah mata angin. Empat arah mata angin yaitu, timur, selatan, barat dan utara melambangkan perubahan dan tantangan
Setelah proses saya belajar tentang mahjong dan bertanding di proyek ini, yang paling saya ingat bukanlah menang atau kalah, melainkan kesadaran bahwa mahjong mengajarkan kontrol emosi, memikirkan strategi dan mempelajari budaya baru.








Leave a Reply